Pagi ketika saya bangun, Rayyan seringkali kedapatan sedang cosplay jadi Roberto Carlos. Merangkak dengan kecepatan R1 penuh, memburu bola mini yang dilemparnya sendiri, dan berusaha memakannya ketika lelah bermanuver.
Sialnya, itu dia lakukan ketika ayam saja masih selimutan di kandang.
Jika saya tak meladeni main dan lanjut tidur, responsnya sungguh lawak semi miris. Dia bakal mengambil HP saya untuk diadu dengan tembok, menjejali mulut saya dengan dot susunya, atau yang lebih ngawur, mengelus pipi saya pakai… remot AC.
Kata orang, anak adalah cerminan diri sendiri. tiap kali mau jengkel, saya selalu ingat itu. jangan-jangan waktu kecil, saya lebih parah dari bayi ini.
Ya sudah, yang saya lakukan kemudian menatapnya, memindahkan ke kasur, dan memeluknya meski dia berontak.
***
Bulan ini, usianya genap setahun. Rasanya Ia begitu cepat bertumbuh, lebih cepat dari pikiran saya tentangnya.
Terkadang, saya ingin dia tetap segini saja. Bandel, lucu, manja, suka ngawur. Walau saya paham banyak hal bisa kita hadang, tapi tidak untuk waktu dan usia.
Waktu terbang dengan cepat, tanpa pernah memberi kesempatan kedua menikmati perasaan yang sama. Semoga kita diberikan waktu yang panjang untuk membuat kenangan bersama.
Selamat ulang tahun yang pertama, Nak. Anggap saja ucapan ini menjadi kado yang membuatmu terhibur kelak.