Tiap hari, rasanya bayi yang terlahir dengan energi polah yang luar biasa ini, begitu cepat tumbuh besar. Ia selalu berkembang lebih cepat dari pikiran saya tentangnya.
Rayyan, namanya. Walaupun lahir dengan berat 2,7 kg yang 2 hari setelahnya menyusut jadi 2,3 kg saat keluar dari rumah sakit, namun pertumbuhannya sungguh baik. Saya sempat mengira bayi ini akan tumbuh lebih lambat, lantaran lahir 4 minggu sebelum waktunya. Tapi, kenyataan berkata lain.
Kala menginjak 3 bulan, berat badannya sudah nyaris mencapai 7 kg, di atas rata-rata anak seusianya. Pun dari tinggi badan juga lebih baik dibanding kebanyakan bayi lain sepantaran, di mana kami tahu karena selalu dipuji dokter maupun tetangga.
Sedang dari segi pertumbuhan, bayi ini cukup mengagetkan saya, istri, dan neneknya yang membantu mengasuh. Sejak usia 3 bulan pula, Ia sudah memiliki energi polah yang luar biasa. Rayyan selalu membuat kami ngos-ngosan.
Hobinya tertawa, berteleportasi cepat pakai segala cara, dan menangis. Terlebih jika sedang berada di kamar. Ia selalu sukses menjadikan kamar menjadi medan tempur; berguling-guling random ke segala arah, memanjat badan orangtuanya, hingga mengayun-ayunkan benda terdekatnya sampai jatuh ke mukanya sendiri.
Sore kemarin, saya menikmati keasyikan Rayyan bermain dengan rasa penasarannya dengan orang baru. Memandang orang yang Ia rasa unik, mencoba meraihnya, kemudian tertawa saat disapa.
Saya dilahirkan sebagai orang yang tidak punya banyak keinginan. Tapi, kehadiran bayi ini membuat saya ingin terus bergembira mengetahui perkembangannya.
Sebab, hidup bergembira adalah ekspresi syukur terbaik, bukan?